Kamis, 11 Oktober 2012

FUNGSI ELEKTROLIT DALAM TUBUH

Air  (H 0)  merupakan  komponen  utama yang  paling  banyak  terdapat  di  dalam  tubuh manusia. Sekitar 60% dari total berat badan orangdewasa  terdiri dari air. Namun bergantung kepada kandungan  lemak  &  otot  yang terdapat  di  dalam  tubuh,  nilai   persentase  ini    dapat  bervariasi antara  50-70%  dari  total  berat  badan orang dewasa.Oleh karena itu maka tubuh yang  terlatih & terbiasa  berolahraga  seperti tubuh  seorang  atlet  biasanya akan mengandung lebih banyak air  jika  dibandingkan  tubuh  non atlet.
Di  dalam  tubuh,  sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling  tinggi  antara  lain  adalah sel-sel otot dan organ-organ pada rongga badan, seperti paru-paru atau    jantung, sedangkan sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling  rendah  adalah  sel-sel jaringan  seperti  tulang  atau  gigi.  Konsumsi  cairan yang ideal untuk memenuhi kebutuhan harian bagi tubuh  manusia adalah mengkonsumsi 1  ml  air  untuk setiap  1  kkal konsumsi energi tubuh  atau dapat  juga  diketahui  berdasarkan    estimasi    total  jumlah air yang keluar dari dalam tubuh. Secara rata-rata  tubuh  orang  dewasa  akan  kehilangan  2.5  L cairan per harinya. Sekitar 1.5 L cairan tubuh keluar melalui urin, 500 ml melalui keluarnya keringat, 400 ml  keluar  dalam  bentuk  uap  air  melalui  proses respirasi (pernafasan) dan 100 ml keluar  bersama  dengan  feces (tinja).  Sehingga  berdasarkan  estimasi ini, konsumsi antara 8-10 gelas (1 gelas •240 ml) biasanya dijadikan  sebagai  pedoman dalam  pemenuhan  kebutuhan cairan per- harinya.

1.    Fungsi Cairan Tubuh
Dalam  proses metabolisme  yang  terjadi  di dalam  tubuh,  air  mempunyai  2 fungsi  utama  yaitu  sebagai pembawa  zat-zat  nutrisi  seperti karbohidrat, vitamin dan  mineral  serta juga akan berfungsi sebagai   pembawa oksigen  (O ) ke dalam  2sel-sel  tubuh.  Selain  itu,    air  di  dalam  tubuh  juga akan  berfungsi  untuk  mengeluarkan  produk samping hasil metabolisme seperti karbon dioksida (CO ) dan juga senyawa nitrat. Selain  berperan  dalam  proses metabolisme,  air yang terdapat di dalam tubuh juga akan memiliki berbagai    fungsi penting antara  lain sebagai  pelembab  jaringan-jaringan  tubuh  seperti mata, mulut & hidung, pelumas dalam cairan sendi tubuh, katalisator reaksi biologik sel, pelindung organ dan jaringan tubuh serta juga akan membantu dalam menjaga tekanan darah & konsentrasi zat terlarut. Selain itu agar fungsi-fungsi tubuh dapat berjalan dengan normal, air di dalam tubuh juga akan berfungsi sebagai pengatur panas  untuk menjaga agar suhu tubuh tetap berada pada kondisi ideal yaitu  ± 370 C.  

2.    Distribusi Cairan Tubuh
Di dalam  tubuh manusia,  cairan    akan  terdistridusi  ke dalam 2  kompartemen utama  yaitu  cairan intraselular (ICF) dan cairan ekstrasellular (ECF). Cairan intraselular adalah cairan yang terdapat di dalam sel sedangkan cairan ekstraselular adalah cairan yang terdapat di luar sel. Kedua kompartemen ini dipisahkan oleh sel membran yang memiliki permeabilitas tertentu. Hampir 67% dari total badan air (Body’s Water)   tubuh  manusia  terdapat  di  dalam cairan  intrasellular      dan    33%  sisanya  akan     berada pada  cairan ekstrasellular.  Air  yang  berada  di dalam  cairan  ekstrasellular  ini kemudian akan terdistribusi kembali kedalam 2 Sub-Kompartemen yaitu pada  cairan  interstisial  (ISF)  dan cairan intravaskular (plasma darah). 75% dari air pada kompartemen cairan ekstraselular ini akan   terdapat pada sela-sela sel (cairan interstisial) dan 25%-nya akan berada pada plasma darah (cairan intravaskular).  
Pendistribusian air di dalam 2 kompartemen utama (Cairan Intrasellular dan Cairan Ekstrasellular) ini sangat bergantung pada jumlah elektrolit dan makromolekul yang terdapat dalam kedua kompartemen tersebut.  Karena  sel  membran  yang  memisahkan  kedua  kompartemen  ini  memiliki  permeabilitas  yang berbeda untuk tiap zat, maka konsentrasi larutan (osmolality) pada kedua kompartemen juga akan berbeda.  

3.    Elektrolit
Elektrolit yang terdapat pada cairan tubuh akan berada dalam bentuk ion bebas (free ions). Secara umum elektrolit   dapat diklasifikasikan menjadi 2  jenis yaitu kation dananion. Jika elektrolit   mempunyai muatan  positif  (+) maka  elektrolit  tersebut    disebut  sebagai  kation    sedangkan  jika    elektrolit  tersebut mempunyai muatan negatif(-) maka elektrolit tersebut disebut sebagai   anion. Contoh dari kation adalah natrium (Na+) dan nalium (K+) & contoh dari anion   adalah   klorida (Cl-) dan bikarbonat (HCO3). Elektrolit-elektrolit yang terdapat dalam jumlah besar di dalam tubuh antara lain adalah natrium (Na+), kalium (K+), kalsium (Ca+), magnesium (Mg+), klorida (Cl-), bikarbonat (HCO3-), fosfat (HPO42-) dan sulfat (SO42-).
Di dalam tubuh manusia, keseimbangan antara air (H2O) elektrolit diatur secara ketat agar sel-sel dan organ tubuh dapat berfungsi dengan baik. Pada tubuh manusia, elektrolit-elektrolit ini akan memiliki fungsi  antara  lain  dalam  menjaga  tekanan  osmotik  tubuh, mengatur  pendistribusian  cairan  ke  dalam kompartemen badan air  (body’s fluid compartement), menjaga pH tubuh dan juga akan terlibat dalam setiap reaksi oksidasi dan reduksi serta ikut berperan dalam  setiap proses metabolisme.

4.    Mineral Makro & Mikro
Berdasarkan kebutuhannya di dalam tubuh, mineral dapat digolongkan menjadi 2 kelompok utama yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang menyusun hampir 1% dari total berat badan manusia   dan   dibutuhkan dengan   jumlah lebih dari 1000 mg/hari, sedangkan mineral mikro (Trace ) merupakan mineral yang dibutuhkan dengan jumlah kurang dari 100 mg /hari dan menyusun lebih kurang dari   0.01% dari total berat badan. Mineral yang termasuk di dalam kategori mineral makro   utama adalah  kalsium  (Ca),  fosfor  (P), magnesium  (Mg),  sulfur  (S),  kalium  (K),  klorida  (Cl),  dan  natrium  (Na). Sedangkan mineral mikro terdiri dari kromium (Cr), tembaga (Cu), fluoride (F), yodium (I) , besi (Fe), mangan (Mn), silisium (Si)  and seng  (Zn).
 
-     Natrium (Na)
Di dalam produk pangan atau di dalam tubuh, natrium biasanya berada dalam bentuk garam seperti natrium klorida (NaCl). Di dalam molekul ini, natrium berada dalam bentuk ion sebagai Na+. Diperkirakan hampir 100 gram dari  ion natrium  (Na+)  atau  ekivalen dengan  250  gr NaCl  terkandung  di dalam  tubuh manusia.  Garam  natrium merupakan  garam  yang  dapat  secara  cepat diserap oleh  tubuh dengan minimum  kebutuhan untuk orang dewasa berkisar  antara 1.3-1.6  gr/hari  (ekivalen dengan 3.3-4.0  gr NaCl/hari).   Setiap kelebihan natrium yang terjadi   di dalam tubuh dapat dikeluarkan melalui urin &  keringat. 


Hampir  semua  natrium  yang  terdapat  di  dalam  tubuh  akan   tersimpan di dalam soft body tissue dan cairan tubuh. Ion natrium (Na+) merupakan kation utama di dalam  cairan ekstrasellular  (ECF)   dengan konsentrasi    berkisar  antara  135-145 mmol/L.  Ion  natrium  juga  akan berada pada   cairan intrasellular (ICF)   namun dengan konsentrasi yang lebih kecil yaitu ± 3 mmol/L.
Sebagai  kation  utama  dalam  cairan  ekstrasellular,  natrium  akan  berfungsi  untuk menjaga  keseimbangan cairan di dalam tubuh, menjaga aktivitas saraf , kontraksi otot dan juga akan berperan dalam proses absorpsi glukosa.  Pada  keadaan  normal,  natrium  (Na+)  bersama  dengan  pasangan (terutama  klorida, Cl-)  akan memberikan kontribusi lebih dari 90% terhadap efektif osmolalitas di dalam cairan ekstrasellular.

-       Kalium (K)
Kalium  merupakan  ion  bermuatan  positif  (kation) utama  yang terdapat  di dalam cairan intrasellular (ICF) dengan konsentrasi ±150 mmol/L.  Sekitar 90% dari total kalium tubuh akan berada di dalam kompartemen ini. Sekitar 0.4% dari total kalium tubuh akan terdistribusi ke dalam ruangan vascular yang  terdapat pada   cairan ekstraselular dengan konsentrasi antara   3.5-5.0 mmol  /L. Konsentrasi  total   kalium di dalam   tubuh  diperkirakan  sebanyak  2 g/kg  berat  badan.  Namun jumlah  ini  dapat  bervariasi  bergantung  terhadap  beberapa   faktor seperti jenis kelamin, umur dan massa otot (muscle mass). Kebutuhan minimum kalium diperkirakan sebesar 782 mg/hari. Di dalam tubuh kalium akan mempunyai fungsi dalam menjaga keseimbangan cairan-elektrolit dan keseimbangan asam basa. Selain itu, bersama dengan kalsium (Ca+) dan natrium (Na+),  kalium  akan berperan dalam  transmisi  saraf,  pengaturan  enzim  dan  kontraksi  otot. Hampir  sama  dengan  natrium,  kalium  juga merupakan garam yang dapat secara cepat diserap oleh tubuh. Setiap kelebihan kalium yang terdapat di dalam tubuh akan dikeluarkan melalui urin serta  keringat.

-       Klorida (Cl)
Elektrolit utama yang berada di dalam cairan ekstraselular (ECF) adalah elektrolit bermuatan negatif yaitu  klorida (Cl-). Jumlah ion klorida (Cl-) yang terdapat di dalam jaringan tubuh diperkirakan  sebanyak 1.1 g/ Kg berat badan dengan konsentrasi antara 98-106 mmol/L. Konsentrasi ion klorida tertinggi terdapat pada cairan serebrospinal seperti otak atau sumsum tulang belakang, lambung dan juga pankreas.
Sebagai anion utama dalam cairan ekstraselullar, ion klorida  juga akan berperan dalam menjaga keseimbangan cairan-elektrolit. Selain itu, ion klorida juga  mempunyai fungsi fisiologis penting yaitu sebagai pengatur derajat   keasaman   lambung dan ikut berperan dalam menjaga keseimbangan asam-basa tubuh. Bersama dengan ion natrium (Na+), ion klorida juga merupakan ion dengan konsentrasi terbesar yang keluar melalui keringat.